Senin, 26 Juli 2010

Anak Negeriku

Engkau berbahagia,
Lumpur yang engkau mainkan tak menistakanmu

Engkau bersenang-senang,
Debu yang menempel di tubuh kecilmu tak mengotorimu

Engkau menangis,
Air matamu tak berbicara tentang kehormatan

Engkau tertawa
Tawa yang lepas tanpa beban

Bermainlah, karena dunia tidak memusuhimu
Engkau terlalu polos untuk menimbulkan dengki

Akan tiba saatnya engkau harus melepaskan semua itu
Dan berharap engkau akan mengulangi semuanya
Padahal waktu tak lagi bersahabat

Bermainlah, wahai anak negeriku
Karena dengan bermain engkau adalah dirimu yang sejati

Selamat Hari Anak Indonesia.

Sang Pemimpi

Kugantungkan di langit dunia
kutekuman dia terpuruk di perut bumi

kulepaskan panah harapan
Busurku patah menjadi dua

Kuhadapkan wajah pada cermin
Tak jua kutemukan refleksi kesempurnaan

Kukuatkan diri untuk menetapkan hati
Hanya kegamangan yang meliputi

Rasa takut itu mencekamku, mendesak dada hingga mencekik nafas
Semakin kuhirup, semakin hilang kesadaranku

Tubuhku ringkih, hanya pengabdian yang menegakkan punggung
Kearifan tak lagi sejernih dahulu, keserakahan telah menggrogotinya

Disaat hati tercekam
Disaat tubuh tak lagi mampu menopang
Disaat pikiran tak lagi tajam
Disaat lidah kaku kelu tak berkata
Aku terbangun
Ahhh... Aku hanyalah selembar daun muda di pucuk pohon tertiup angin

Kesadaranku pulih, ternyata aku bukan siapa-siapa bagi dunia.
Tapi apakah aku adalah dunia bagi seseorang?

Jumat, 16 Juli 2010

Celaan

Engkau sibuk membuktikan perubahanmu kepadaku...
Padahal aku tidak membutuhkannya
Aku hadir dalam kehidupanmu hanya untuk mencelamu
Setiap kata dari gerakan bibirku hanya untuk mencelamu
Hingga akhirnya, aku bertransformasi menjadi celaan untukmu.

Segala kebaikan yang ada padamu, adalah celaan bagiku untukmu
Segala keburukan yang ada padamu, adalah celaan bagiku untukmu
Tak ada pujian yang tersisa untukmu
Tak ada sanjungan yang kusisihkan untukmu
Karena engkau adalah kebaikan

Untuk apa engkau membiarkan dirimu terganggu dengan celaanku?
Untuk apa engkau membiarkan dirimu terhanyut dengan celaanku?
Untuk apa engkau membiarkan dirimu terpengaruh cengan celaanku?
Untuk apa engkau membiarkan dirimu terusik dengan celaanku?
Padahal celaanku hanyalah pujian dalam rupa yang lain kepadamu...

Berhentilah berubah untukku...
Aku tidak membutuhkannya

Aku adalaah celaan
Celaan yang membuat pujian menjadi jelas...

Wajah dihadapkan, Tangan ditengadahkan

Ketika Matahari diluruskan dan ditegakkan untuk Rumah-Nya
Ketika Umat manusia bersiap-siap
Ketika Wajah dihadapkan
Ketika Tangan ditengadahkan

Amatilah tanda-tanda alam
Tak diciptakan bintang dalam kesia-siaan
Tak diturunkan ilmu pengetahuan untuk menghancurkan
Kecuali untuk mengarahkan wajah kepada-Nya

Hari ini, matahari mengambil posisinya
Menyampaikan pesan kepada umat manusia
Periksalah arah hadapmu
Luruskan garismu

Rumah yang pertama
Rumah yang terakhir
Rumah yang diberkati
Rumah yang dirindukan

Tanah yang diharamkan
Tanah yang dijanjikan
Tanah yang diberkati
Tanah yang disucikan

Ka'bah di tanah pijakan awal Adam di bumi
Hari ini manusia memperhatikan
Hari ini mengacu kepadamu
Hari ini meluruskan yang tak berarah

Ditulis di hari Matahari ditegakkan dan diluruskan terhadap Baitullah.

Note:
Hari ini, Masjid melakukan tera ulang terhadap arah kiblat.

Rabu, 14 Juli 2010

Pencinta dan Pemuja

Mereka yang mencintai mempersiapkan diri
Untuk menerima segala yang baik dan buruk yang tersemat pada dirimu
Engkau tak perlu menggunakan topeng di hadapan pencintamu

Mereka yang memuja hanya mempersiapkan diri
Untuk menerima segala yang baik yang tersemat pada dirimu
Lalu menutup mata terhadap segala yang buruk yang ada padamu, padahal mengetahui
Maka kusarankan kepadamu untuk menggunakan topeng

Berikan pada pencintamu penyerahan diri
Berikan pada pemujamu apa-apa yang mereka inginkan
Cinta dan pujaan telah menggadaikan dirimu

Bila engkau tak ingin menyerahkan diri
dan tak sudi memberikan apa yang mereka inginkan
Engkau seharusnya tak terlahirkan ke dunia ini

Bersamaan dengan kelahiranmu, pada saat itulah dunia memilikimu
Engkau hanya bisa mengubahnya dengan membalikkan keadaan.
Milikilah dunia, dengan itu engkau memiliki kuasa untuk membuang dunia.
Engkau tak bisa membuang dunia bila engkau tak memilikinya

Mereka yang dimiliki oleh dunia, merekalah yang tergadaikan
Mereka yang memiliki dunia, merekalah yang merdeka

Rahasia

Engkau jangan berkata tentang rahasia
Bila telah diketahui oleh seseorang yang sangat engkau percayai

Rahasia itu adalah rahasia, bila hanya engkau yang mengetahuinya
Dan jangan pula engkau memaafkan dirimu dengan mengubahnya menjadi kata "rahasia umum"

Tak seorangpun selain dirimu yang tidak berpotensi mengkhianatimu,
Bahkan tanpa engkau sadari, engkau telah mengkhianati dirimu sendiri.

Maka lepaskanlah beban...
Tak perlu kerahasiaan
Tak pula perlu mengumumkan.

Aku tak perlu lagi menuliskannya lebih jauh...
Karena....
...Aku merahasiakannya....

Awal dan Akhir

Aku merampungkan timur dan barat dalam genggaman
Aku merampungkan kebaikan dan keburukan dalam perbuatan
Aku merampungkan kedermawanan dan kekikiran dalam sifat
Aku merampungkan kenekatan dan kepengecutan dalam keberanian

Timur kuterbitkan ketika harapan kumunculkan
Barat kuterbenamkan ketika harapan kuistirahatkan dalam kesenyapan malam
Kedermawanan kusebarkan ketika pertolongan banyak dibutuhkan
Kekikiran kupegang erat ketika kebaikan telah dianggap sebagai kewajiban

Engkau bisa menemukanku sebagai sosok yang memahamimu
Tetapi engkau akan sangat merana saat engkau memintaku untuk memahamimu
Karena engkau mendapatiku sangat tidak mempedulikanmu.

Engkau bisa menemukanku sebagai sosok yang mengabulkan segala harapanmu
Tetapi engkau akan sangat menderita saat engkau mengandalkanku
Karena engkau mendapatiku telah menghancurkan segala harapanmu.

Aku bukanlah sebagaimana yang engkau inginkan
Dan engkau sama sekali tak mempengaruhi tujuan perjalanan kehidupanku

Bersandarlah pada tempat yang kokoh,
Bukan kepadaku, tetapi kepada dirimu sendiri.
Engkau hanya akan bersandar pada dirimu sendiri setelah engkau yakin engkau telah cukup kuat untuk menopang segala beban kehidupan.
Aku akan membantumu untuk menguatkan diri, karena dalam kekuatan dirimu, aku menemukan pula kekuatan diriku. Kita tidak akan saling bersandar tetapi kita akan bersama-sama dalam kemuliaan dan kebaikan yang terhormat.

Munajatlah...

Aku memang pemilik pusaka rezeki,
Tetapi Aku tidak membagikannya dengan pilih kasih
Engkau harus datang menjemputnya dengan cara-cara yang baik.

Aku memang pemilik sang waktu,
Tetapi aku tidak menetapkannya dengan kezaliman
Engkau akan memiliki usia yang panjang dengan memelihara dirimu.

Aku memang Sang Kehendak
Tetapi dengan Do'a mu
Aku bisa mengubah apapun...

Berdo'alah
Rezekimu akan kuluaskan
Usiamu akan kupanjangkan
Kehidupanmu akan kumudahkan
Dan engkau akan kembali kepadaKu dengan sebaik-baiknya penerimaan dariKu.

Kebaikan Hati

Berapa banyak kebaikan hati yang disalahpahami?
Berapa banyak niat baik berakhir dengan situasi buruk?

Berapa banyak kebaikan hati yang pada akhirnya dituntut oleh yang menerimanya?
Seolah-olah sipemilik kebaikan hati memiliki kewajiban untuk selalu berbaik hati kepadanya.

Ingatlah, kebaikan hati itu adalah kemurahan pemiliknya
Diberikan kepada siapa saja yang diinginkannya...
Sekali lagi bukan sebagai kewajiban, tapi benar-benar sebagai kemurahan hati yang diberikan dengan cuma-cuma.

Mereka yang menerimanya, tidak mengetahui kedirian mereka
Menganggap bahwa setiap mereka menerima kebaikan hati orang lain disebabkan oleh kemuliaan yang ada pada dirinya.
Sungguh naif...

Tidakkah kamu sadar?
Bahwa kebaikan hati orang lain terhadapmu, justru karena melihat sedemikian banyaknya kelemahan yang ada padamu.
Tidakkah kamu mengerti?
Bahwa kebaikan hati orang lain terhadapmu, justru karena melihat lemahnya akal yang engkau miliki.

Kemurahan hati tidak diberikan kepada orang-orang yang mulia,
Karena orang yang mulia tidaklah membutuhkan kebaikan hati orang lain.
Orang-orang yang mulialah yang sesungguhnya si pemilik kemurahan hati itu.
Bagaimana mungkin engkau menyiramkan air ke dalam lautan lalu berharap bahwa lautan itu akan basah dengan siramanmu?

Sadarlah...
Semakin banyak engkau menerima kebaikan hati dari orang lain, maka waspadalah...
Sesungguhnya telah tampak sedemikian banyak kelemahan pada dirimu.

Engkau mengganggap dirimu mulia karena banyak yang peduli padamu...
Padahal kepedulian datang hanya kepada orang-orang yang menderita kemalangan.
Apakah kemalanganmu engkau anggap sebagai kemuliaan?

Dan ketika kebaikan dan kemurahan hati itu dicerabut dari dirimu,
Engkau sibuk menyalahkan orang-orang, sipemilik kebaikan hati telah melalaikan kewajibannya terhadapmu. Sejak kapan kebaikan itu hati berubah menjadi kewajiban?

Senin, 05 Juli 2010

Bandung oh Bandung

Akhirnya Bandung udah mulai membenahi jalannya. Beberapa ruas jalan udah mulai dihotmix ulang. Walaupun beberapa ruas jalan lainnya cuma ditambal. Aku berharap, tambalan itu maksudnya untuk mempersiapkan pekerjaan hotmix.

Malu juga, sebagai warga kota bandung sering diledekin, kota bandung adalah kota seribu lubang. Emang sih, beberapa kali ke luar kota (DKI dan Jawa Tengah/Timur), jadi bisa ngerasain perbedaan kondisi jalan raya di kota Bandung dan kota-kota lainnya.

Seperti langit dan bumi...

Jalan di kota-kota di Jawa (Bandung juga jawa koq, cuma istilah ini sering ditujukan ke daerah Jawa Tengah dan Jawa Timur), terutama kota besarnya emang mulus abis. Seperti habis disetrika trus ditambahin pelicin. Untung aja belom bisa dipakai bercermin. Kalau bisa dipakai bercermin, alamaaak, aku juga ga bakalan lewat jalan itu. Disamping underware para cewek yang memakai rok bakalan kelihatan, aku juga khawatir terpleset gara-gara asik bergaya di atas jalan raya. :D

Negeri ini memang dipenuhi hal-hal kontradiktif. Pemerintah menyarankan kita membeli bahan bakar nonsubsidi dengan harga yang lebih mahal, tapi jalan ga diperbaiki. Jadi dilema buat masyarakat, alokasi belanja bahan bakar mesti ditambah, tapi hal-hal yang menyebabkan pemborosan bahan bakar tidak diatasi terlebih dahulu. Contohnya ya jalan yang penuh dengan kawah itu.

Jalan yang penuh kawah itu, akan menyebabkan pengguna jalan raya banyak menghabiskan waktunya di jalan. Yang tadinya bisa mengendarai motor dengan kecepatan 60Km/Jam, jadi harus melambat paling banter di 40Km/Jam. Tahukan akibatnya? Tadinya bisa tiba di kantor dalam 1 jam akan berubah menjadi lebih lama. Kurang lebih 1 Jam 30 menit. Berarti sehari kita kehilangan waktu 1 Jam (bolak-balik). Sebulan 30 Jam waktu kita hilang percuma. Kalau ada 3 juta orang dibandung yang kehilangan waktu selama 30 jam per bulan, jadi berapa tuh total waktu terbuang?

Tips: gunakan kalkulator untuk menghitung matematika serderhana di atas.

Bagaimana dengan bahan bakar yang terbuang percuma? bagaimana dengan tingkat stress yang tinggi gara-gara setiap hari berhadapan denga kemacetan. Ya wajar aja, warga kota disebutnya cuek alias ga pendulian ma lingkungannya. Gimana mau peduli ma yang lain, dipikirannya cuma hitungan gimana caranya nyari duit sekedar untuk nutupin biaya bahan bakar.

Pemerintah pasti tahu koq, infrastruktur yang baik akan menunjang peningkatan kemakmuran. Jalan yang baik, akan mempercepat seseorang untuk tiba di kantor dan segera memulai proses produktif mereka. Jalan yang baik, akan mempercepat seseorang untuk tiba di rumah, beristirahat dan bertemu dengan keluarga. Tingkat stress akan berkurang.

Kendaraan Niaga juga akan lebih produktif, disamping akan menghemat bahan bakar, daya/frekuensi angkut juga meningkat.

Tapi, ada tapinya nih....
Jalan sebagus apapun, tapi kalau kendaraan yang menggunakannya udah melebihi daya tampung juga percuma. Panjang jalan di kota Bandung tidak bertambah secara signifikan setiap tahunnya. Tapi jumlah kendaraan terus tumbuh bak jamur di musim hujan. Akan tiba waktunya, kemacetan bukan lagi disebabkan kondisi jalan yang buruk, tapi tidak lagi tersedia ruang bagi kendaraan untuk bergerak di jalan raya. Bahkan motor pun tidak lagi memperoleh ruang yang cukup untuk bermanuver selap-selip di antara mobil.

Solusinya apa dunk?
Menambah panjang jalan udah kecil kemungkinannya. Membuat jalan layang? entah bisa terealisasi berapa tahun lagi. Membatasi umur kendaraan? juga bukan solusi efektif. Mobil tua juga lama-lama habis koq, tapi pertambahan mobil baru justru lebih cepat.

Ada alternatif,
Buat angkutan massal dalam kota. Yang nyaman, aman dan tepat waktu. Supaya orang-orang lebih memilih untuk meninggalkan mobilnya di garasi dan beralih menggunakan angkutan massal. Supaya orang-orang lebih memilih untuk tidak membeli kendaraan lebih dari 1 untuk setiap rumah tangga.

Kapan ya Bandung memiliki sarana angkutan massal Nyaman-Aman-Tepat Waktu.
Mimpi aja kali'

Minggu, 04 Juli 2010

Berhentilah

Kuperingatkan kepadamu untuk berhenti
Mengejar kebijaksanaan di kesunyian goa
Di ketinggian gunung, atau di tengah kelebatan hutan
Engkau tak akan menemukannya selain keterasingan.

Kuperingatkan kepadamu untuk berhenti
Membaca kitab suci dalam kebanggaan
Belajar di madrasah dalam kesombongan
Jiwamu hanya akan semakin kering dalam kerangka tekstual.

Kuperingatkan kepadamu untuk berhenti
Berbicara dalam bahasa yang tak dimengerti
Bertutur dalam kisah yang tak dikenal
Hanya kesia-siaan yang engkau tuai.

Keluarlah...
Dari keterasingan
Dari kebanggaan
Dari kesia-siaan.

Hukum dan Perlindungan

Aku mohon engkau jangan menyerahkanku pada Sang Raja
Ia hanya dapat menghukumku
Sekalipun hukuman yang dia jatuhkan adalah keadilan
Menghukum yang hanya menumbuhkan dendam dalam hatiku.

Aku tahu, engkau sepakat denganku
Sang Raja tak dapat mengubahku
Ia hanya dapat menghukumku
Hukuman yang hanya menjadikan hatiku semakin keras

Aku hanya memohon,
Dalam diam dan kesunyianmu
Engkau memiliki rencana pada diriku
Atas perbuatan yang telah aku lakukan

Aku tahu, engkau tidak akan mempermalukanku,
Tetapi engkau memberikanku kuasa untuk melihat diriku di luar diriku
Diri yang memiliki mata sedemikian tajam dengan rasa yang sedemikian peka
Saat itulah aku malu memandang diriku, tetapi engkau menghiburku.

Engkau menenangkanku bahwa Sang Raja hanya menghukum orang yang jahat,
Sementara engkau melindungi orang yang tersesat.
Apakah sama orang yang jahat dengan orang yang tersesat?
Engkau menuntunku ke jalan yang seharusnya dan menguatkanku untuk mengangkat duri penghalang.

Engkau menyingkirkan awan penghalang
dan membiarkan cahaya matahari merasukiku
Dan engkau memberikanku cermin dan memberitahuku bahwa aku juga adalah cahaya
Cahaya dalam dirikulah yang akan menuntunku ke sebaik-baiknya tempat.