Kugantungkan di langit dunia
kutekuman dia terpuruk di perut bumi
kulepaskan panah harapan
Busurku patah menjadi dua
Kuhadapkan wajah pada cermin
Tak jua kutemukan refleksi kesempurnaan
Kukuatkan diri untuk menetapkan hati
Hanya kegamangan yang meliputi
Rasa takut itu mencekamku, mendesak dada hingga mencekik nafas
Semakin kuhirup, semakin hilang kesadaranku
Tubuhku ringkih, hanya pengabdian yang menegakkan punggung
Kearifan tak lagi sejernih dahulu, keserakahan telah menggrogotinya
Disaat hati tercekam
Disaat tubuh tak lagi mampu menopang
Disaat pikiran tak lagi tajam
Disaat lidah kaku kelu tak berkata
Aku terbangun
Ahhh... Aku hanyalah selembar daun muda di pucuk pohon tertiup angin
Kesadaranku pulih, ternyata aku bukan siapa-siapa bagi dunia.
Tapi apakah aku adalah dunia bagi seseorang?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar